anak
gadisnya yang paling bungsulah yang
paling cantik.
terus
bergulir hingga akhirnya lenyap di telaga yang dalam sampai
dasar telaga itu pun tak terlihat. Sang Putri pun mulai menangis.
Semakin
lama tangisannya makin keras. Ketika ia masih menangis, terdengar suara
seseorang berbicara padanya,”Apa yang membuatmu bersedih tuan putri? Tangisan
tuan Putri sangat membuat saya terharu… Sang Putri melihat ke sekeliling
mencari darimana arah suara tersebut, ia hanya melihat seekor katak besar
dengan muka yang jelek di permukaan air. “Oh… apakah engkau yang tadi berbicara
katak? Aku menangis karena bola emasku jatuh ke dalam telaga”. “Berhentilah
menangis”, kata sang katak. Aku bisa membantumu mengambil bola emasmu, tapi
apakah yang akan kau berikan padaku nanti?”, lanjut sang katak.
“Apapun
yang kau minta akan ku berikan, perhiasan dan mutiaraku, bahkan aku akan
berikan mahkota emas yang aku pakai ini”, kata sang putri. Sang katak menjawab,
“aku tidak mau perhiasan, mutiara bahkan mahkota emasmu, tapi aku ingin kau mau
menjadi teman pasanganku dan mendampingimu makan, minum dan menemanimu tidur.
Jika kau berjanji memenuhi semua keinginanku, aku akan mengambilkan bola emasmu
kembali”, kata sang katak. “Baik, aku janji akan memenuhi semua keinginanmu
jika kau berhasil membawa bola emasku kembali.” Sang putri berpikir, bagaimana
mungkin seekor katak yang bisa berbicara dapat hidup di darat dalam waktu yang
lama. Ia hanya bisa bermain di air bersama katak lainnya sambil bernyanyi.
Setelah sang putri berjanji, sang katak segera menyelam ke dalam telaga dan
dalam waktu singkat ia kembali
ke permukaan sambil membawa bola emas di mulutnya kemudian melemparkannya ke
tanah.
Sang
Putri merasa sangat senang karena bola emasnya ia dapatkan kembali. Sang Putri
menangkap bola emasnya dan kemudian berlari pulang. “Tunggu… tunggu,” kata sang
katak. “Bawa aku bersamamu, aku tidak dapat berlari secepat dirimu”. Tapi
percuma saja sang katak berteriak
memanggil sang putri,
Kemudian
sang putri bercerita kembali kejadian yang menimpanya kemarin. “Aku tidak
pernah berpikir ia akan datang ke istana ini..”, kata sang Putri. Tidak berapa
lama, terdengar ketukan di pintu
lagi. “Putri…, putri, bukakan pintu untukku. Apakah kau lupa dengan
ucapan mu di telaga kemarin?” Akhirnya sang Raja berkata pada putrinya,”apa
saja yang telah engkau janjikan haruslah ditepati. Ayo, bukakan pintu
untuknya”. Dengan langkah yang berat, sang putri bungsu membuka pintu, lalu
sang katak segera masuk dang mengikuti sang putri sampai ke meja makan. “Angkat
aku dan biarkan duduk di sebelahmu”, kata sang katak. Atas perintah Raja,
pengawal menyiapkan piring untuk katak di samping Putri Mary. Sang katak segera
menyantap makanan di piring itu dengan menjulurkan lidahnya yang panjang. “Wah,
benar-benar tidak punya aturan. Melihatnya saja membuat perasaanku tidak enak,”
kata Putri Mary.
Pesan
moral : Jangan pernah mempermainkan sebuah
janji dan pikirkanlah dahulu janji-janji yang akan kita buat.
Berbagi Bersama Itu Indah